METODE IUD/ALAT KONTRASEPSI DALAM
RAHIM(AKDR)
A. Pengertian
IUD (Spiral) adalah Suatu alat kontrasepsi yang
dimasukkan kedalam rahim terbuat dari plastik halus (Polyethelen) untuk
mencegah terjadinya konsepsi atau kehamilan. (BKKBN, 2003).
IUD (intra uterine device) yaitu alat yang terbuat dari
plastik yang dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah kehamilan dengan cara
menganggu lingkungan rahim dan menghalangi terjadinya pembuahan maupun
implantasi (ILUNI FKUI, 2010).
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) atau spiral, atau dalam
bahasa Inggrisnya Intra-Uterine Devices, disingkat IUD adalah alat yang dibuat
dari polietilen dengan atau tanpa metal/steroid yang ditempatkan di dalam
rahim. Pemasangan ini dapat untuk 3-5 tahun dan bisa dilepaskan setiap saat bila
klien berkeinginan untuk mempunyai anak. AKDR ini bekerja dengan mencegah
pertemuan sperma dengan sel telur (Kusumaningrum, 2009)
Pemakaian IUD adalah seorang wanita yang menggunakan alat
kontrasepsi IUD mencegah atau menghindari kehamilan (BKKBN, 2003).
B. Jenis
Jenis IUD
1. copper T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana
pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga
halus ini mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik.
2. copper 7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk
memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32
mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga luas permukaan 200 mm2, fungsinya
sama dengan lilitan tembaga halus pada IUD Copper-T
3. Multi
load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan
kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung
bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250
mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load
yaitu standar, small, dan mini.
4. Lippes loop
Terbuat dari
polyethelen, berbentuk spiral atau huruf S bersambung. Untuk memudahkan kontrol
diberi benang pada ekornya. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah,
keuntungan lain dari AKDR/IUD jenis ini adalah jarang terjadi luka atau
porforasi, sebab terbuat dari bahan plastik
Spiral bisa
bertahan dalam rahim dan menghambat pembuahan sampai 10 tahun lamanya. Setelah
itu harus dikeluarkan dan diganti. Bahan spiral yang paling umum digunakan
adalah plastic atau plastic bercampur tembaga. Terdapat dua jenis IUD yaitu IUD
dengan tembaga dan IUD dengan hormon (dikenal dengan IUS = Intrauterine
System). IUD tembaga (copper) melepaskan partikel tembaga untuk mencegah
kehamilan sedangkan IUS melepaskan hormon progestin
Spiral jenis copper T (melepaskan tembaga) mencegah kehamilan dengan cara menganggu pergerakan sperma untuk mencapai rongga rahim dan dapat dipakai selama 10 tahun. Progestasert IUD (melepaskan progesteron) hanya efektif untuk 1 tahun dan dapat digunakan untuk kontrasepsi darurat
Spiral jenis copper T (melepaskan tembaga) mencegah kehamilan dengan cara menganggu pergerakan sperma untuk mencapai rongga rahim dan dapat dipakai selama 10 tahun. Progestasert IUD (melepaskan progesteron) hanya efektif untuk 1 tahun dan dapat digunakan untuk kontrasepsi darurat
C. Cara kerja
IUD
Cara kerja kontrasepasi spiral
yaitu:
1. Menghambat kemampuan
sperma untuk masuk ke tuba falopii
2. Mempengaruhi fertilisasi
sebelum ovum mencapai kavum uteri
3. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan
ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi
perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
D. Keuntungan
1.
Efektivitasnya tinggi ® 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam tahun pertama, 1 kegagalan dalam
125 – 170 kehamilan.
2.
Dapat efektif segera setelah pemasangan.
3. Metode jangka panjang
(10 th).
4.
Sangat efektif (tidak perlu mengingat-ingat).
5. Tidak mempengaruhi
hubungan seksual.
6.
Tidak ada efek samping hormonal.
7.
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
8.
Dapat dipasang segera setelah melhirkan/sesudah abortus.
9. Dapat
digunakan sampai dengan menopause.
10. Tidak ada interaksi
dengan obat-obat.
11. Membantu mencegah kehamilan ektopik
(kehamilan di luar rahim)
E. Kerugian
1. Efek samping yang umum terjadi :
· Perubahan
siklus haid. (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)
· Haid lebih
lama dan banyak.
· Perdarahan
antar menstruasi (spotting).
· Saat haid
lebih sakit.
2. Komplikasi lain
·
Merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan
·
Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab
anemia
·
Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
3. Tidak
mencegah IMS.
4. Tidak baik digunakan pada
perempuan dengan IMS/perempuan yang sering bergantian pasangan.
5. Penyakit radang panggul terjadi
sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas
6. Prosedur
medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD
7. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah
pemasangan IUD. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
8. Klien tidak dapat melepas AKDR
oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih yang harus melepas AKDR
9. Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila
IUD dipasang segera setelah melahirkan)
10.Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah
kehamilan normal
11.
Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.
F. Indikasi
1. Usia
reproduktif
2. Keadaan
nulipara
3. Menginginkan
menggunakan kontrasepsi jangka panjang
4. Perempuan
menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
5. Setelah
melahirkan dan tidak menyusui
6. Setelah
mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
7. Risiko
rendah dari IMS
8. Tidak
menghendaki metoda hormonal
9. Tidak
menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
10.
Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari
senggama
11.
Perokok
12.
Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak
terluhat adanya infeksi
13.
Gemuk ataupun kurus
14.
Penderita tumor jinak payudara
15.
Penderita kanker payudara
16.
Pusing-pusing, sakit kepala
17.
Tekanan darah tinggi
18.
Varises di tungkai atau di vulva
19.
Diabetes
20.
Setelah kehamilan ektopik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar