05 Juli 2013

METODE IUD


METODE IUD/ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM(AKDR)

A.  Pengertian
 IUD (Spiral) adalah Suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim terbuat dari plastik halus (Polyethelen) untuk mencegah terjadinya konsepsi atau kehamilan. (BKKBN, 2003).
IUD (intra uterine device) yaitu alat yang terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah kehamilan dengan cara menganggu lingkungan rahim dan menghalangi terjadinya pembuahan maupun implantasi (ILUNI FKUI, 2010).
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) atau spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra-Uterine Devices, disingkat IUD adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa metal/steroid yang ditempatkan di dalam rahim. Pemasangan ini dapat untuk 3-5 tahun dan bisa dilepaskan setiap saat bila klien berkeinginan untuk mempunyai anak. AKDR ini bekerja dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel telur (Kusumaningrum, 2009)
Pemakaian IUD adalah seorang wanita yang menggunakan alat kontrasepsi IUD mencegah atau menghindari kehamilan (BKKBN, 2003).
B. Jenis Jenis IUD
1. copper T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik.





2. copper 7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama dengan lilitan tembaga halus pada IUD Copper-T

3. Multi load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu standar, small, dan mini.






4. Lippes loop
Terbuat dari polyethelen, berbentuk spiral atau huruf S bersambung. Untuk memudahkan kontrol diberi benang pada ekornya. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah, keuntungan lain dari AKDR/IUD jenis ini adalah jarang terjadi luka atau porforasi, sebab terbuat dari bahan plastik

Spiral bisa bertahan dalam rahim dan menghambat pembuahan sampai 10 tahun lamanya. Setelah itu harus dikeluarkan dan diganti. Bahan spiral yang paling umum digunakan adalah plastic atau plastic bercampur tembaga. Terdapat dua jenis IUD yaitu IUD dengan tembaga dan IUD dengan hormon (dikenal dengan IUS = Intrauterine System). IUD tembaga (copper) melepaskan partikel tembaga untuk mencegah kehamilan sedangkan IUS melepaskan hormon progestin

                Spiral jenis copper T (melepaskan tembaga) mencegah kehamilan dengan cara menganggu pergerakan sperma untuk mencapai rongga rahim dan dapat dipakai selama 10 tahun. Progestasert IUD (melepaskan progesteron) hanya efektif untuk 1 tahun dan dapat digunakan untuk kontrasepsi darurat
C. Cara kerja IUD
Cara kerja kontrasepasi spiral yaitu:
1.     Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
2.     Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
3.     AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
D.   Keuntungan
1.      Efektivitasnya tinggi ® 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam tahun pertama, 1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan.
2.      Dapat efektif segera setelah pemasangan.
3.      Metode jangka panjang (10 th).
4.      Sangat efektif (tidak perlu mengingat-ingat).
5.      Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
6.      Tidak ada efek samping hormonal.
7.      Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
8.      Dapat dipasang segera setelah melhirkan/sesudah abortus.
9.      Dapat digunakan sampai dengan menopause.
10.  Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
11.  Membantu mencegah kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim)

E.   Kerugian
1. Efek samping yang umum terjadi :
·         Perubahan siklus haid. (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)
·         Haid lebih lama dan banyak.
·         Perdarahan antar menstruasi (spotting).
·         Saat haid lebih sakit.
2. Komplikasi lain
·         Merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan
·         Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia
·         Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
3. Tidak mencegah IMS.
4. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS/perempuan yang sering bergantian pasangan.
5. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas
6. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD
7. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
8. Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih yang harus melepas AKDR
9. Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang segera setelah melahirkan)
10.Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan normal
11. Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.

F.    Indikasi
1.  Usia reproduktif
2.  Keadaan nulipara
3.  Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
4.  Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
5.  Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6.  Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
7.  Risiko rendah dari IMS
8.  Tidak menghendaki metoda hormonal
9.  Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
10.                   Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama
11.                   Perokok
12.                   Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terluhat adanya infeksi
13.                   Gemuk ataupun kurus
14.                   Penderita tumor jinak payudara
15.                   Penderita kanker payudara
16.                   Pusing-pusing, sakit kepala
17.                   Tekanan darah tinggi
18.                   Varises di tungkai atau di vulva
19.                   Diabetes
20.                   Setelah kehamilan ektopik




Tidak ada komentar:

Posting Komentar